I'm more than what you see !

Sabtu, 13 Januari 2018

Tembok

Kadang cinta memang selucu itu.
Ada yang sama-sama cinta, tapi tak bisa bersama.
Ada yang cinta sendiri, berharap sekedar saling walau tak paling
Ada pula yang tidak saling cinta, tapi terpaksa harus bersama.

Sang pencipta cinta memang paling mahir membolak-balikkan hati cinta nya.
Siapa yang pernah terjebak di saling cinta tapi tidak bisa bersama ? 
Bukan karena perbedaan materi atau status semata. 
Lebih rumit dari itu.
Ada tembok yang panjang diantara kami selama berkomunikasi.
Tapi kami tau kami saling bertatapan.
Ada tembok yang tinggi saat kami berjalan, tapi kami tau kami saling berpegangan. 
Kami tau tembok ini tidak berujung pada pertemuan, akan semakin panjang dan semakin tinggi.
Aku membangun tembok ku, dia pula seperti itu. 
Apa yang lebih romantis dari saling merapalkan doa meski kiblat berbeda.
Aku tidak pernah meminta agar ia memanjat temboknya, atau ia meminta agar aku meruntuhkan tembok ku. 
Jangan tanya kenapa kami harus memulai.
Kau tidak berhak menghakimi hati kami.

Kemudian kami sampai di persimpangan pilihan. 
Yang menciptakan cinta atau cinta yang diciptakan ?
Tidak ada yang salah dari masing-masing kami
Aku benar dengan tembok ku, begitu juga ia.
Kami mengerti perbedaan kami tidak untuk di perdebatkan.
Bukankah semua perihal keyakinan ?
Siapa yang bisa mengutuk keyakinan seseorang ?
Kami hilang. 
Saling memilih mencintai pencipta.
Kemudian apa ? Begitu saja ? Sia-sia ?
Terimakasih untuk pernah singgah, karena kita dipertemukan untuk menjadi pelajaran. 
Masing-masing kita adalah ujian, setia kah dengan Nya ?
Terimakasih untuk pernah menjadi tempat berpeluh. 
Kemudian menyadarkan kemana masing-masing kita harus pulang. 
Terimakasih untuk tetap setia pada tembok kita. 




Akhir ‘13








0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts