Lalu kenapa harus sekarang kau sesalkan ?
Tuhan baru saja melaksanakan.
Selagi manusia lain bisa meredamkan pedih yang kau buat pada dirinya, kita masih tetap bisa mendoakan.
Jika diberi kesempatan, mungkin kau bisa ikut dibahagiakan.
Tidak untuk dipilukan atau pula dirayakan.
Mungkin ini hanya perpisahan seperti kemarin petang.
Perpisahan dengan beribu pertanyaan kenapa harus berulang kali dipertemukan.
Kemudian harus pula kembali diceraikan dengan berikat-ikat harapan dimasing masing pelukan.
Saban hari menyulam, tapi tak pula jadi kenyataan.
Pulanglah pada masing masing tempat kalian harus pulang.
Diperjalanan, peluk erat jiwa yang baru saja kau tukarkan.
Karena Tuhan senang mempermainkan.
Bandung, 15 Juli 2019
0 komentar:
Posting Komentar