I'm more than what you see !

Selasa, 13 Februari 2018

Tuan dan Camar

Pulanglah lebih cepat malam ini
Air mandimu sudah aku siapkan
Aku tunggu di dapur dekat perapian yang baru kau beli kemarin sore
Anggurmu sudah aku tuangkan
Setengah gelas saja
Aku benci kau terlalu mabuk
Kau lelah ? Rebahkan di pundakku
Dulu Ibu bilang pundak ku untuk keluh kesahmu
Akan aku ceritakan dongeng burung camar dengan Tuan nya
Sayapnya pernah patah, lalu Tuan tumbuhkan kembali
Camar bawa Tuan terbang, kemana saja yang Tuan minta
Berjumpa terik, badai
Berteman teduh nya jingga
Lalu melebur diantara air hujan 
Ada satu hari Tuan berjumpa dara
Tersihir, ia patahkan sayap yang pernah di tumbuhkan
Ia tinggalkan yang jatuh tersungkur
Bagaimana bisa camar terbang tanpa Tuan dan sayapnya ?
Terbunuh sepi, yang ia sesali bukan sendiri
Bagaimana bisa Tuan lupa sekejap saja ?
Sedang embun belum menguap, mata belum mengering
Ia mati, menjadi abu yang diterbangkan angin, tersia-sia kan karna sebelah sayap
Terkungkung, Tuan memilih diam di sangkar emas daripada terbang menembus biru
Tuan dan camar adalah cerita lalu
Tidurlah, malam terlalu malam sedang pagi terlalu pagi
Esok atau lusa kalau kau mau, aku tunggu di pembaringan abadi
Akan ku ceritakan kisah ku dengan yang aku sebut Tuan. 


1.06 PM
Loket D, sebelah keranjang urine
-menunggu mati-








0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts